Vrydag 19 April 2013

Pkn macam-macam ideologi dan pengertiannya


MACAM-MACAM IDEOLOGI
1.Liberalisme
Liberalisme adalah suatu ideologi atau ajaran tentang negara, ekonomi dan masyarakat yang mengharapkan kemajuan di bidang budaya, hukum, ekonomi dan tata kemasyarakatan atas dasar kebebasan individu yang dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya sebebas mungkin.
Liberalisme ekonomi mengajarkan kemakmuran orang perorang dan masyarakat seluruhnya diusahakan dengan memberi kesempatan untuk mengejar kepentingan masing-masing dengan sebebas-bebasnya.
Neo-Liberalisme yang timbul setelah perang dunuia I berpegang pada persaingan bebas di bidang politik ekonomi dengan syarat memperhatikan/membantu negara-negara lemah/ berkembang. Dibandingkan dengan ideologi Pancasila, apabila ideologi Liberalisme lebih menekankan kepada kepentingan individu dan persaingan bebas, sedang ideologi pancasila mengutamakan kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan. Demokrasi liberal lebih bersifat formalistis, demokrasi Pancasila mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat.
2.Kapitalisme
Kapitalisme bila dilihat dari sisi ekonomi diartikan sebagai sistem ekonomi di mana bahan baku distribusinya secara pribadi dimiliki dan dikembangkan.  Sedangkan bila dilihat dari sisi politik,
 Kapitalisme adalah sistem sosial berdasarkan hak asasi manusia. Untuk mendapatkan sistem ekonomi dimana “produksi dan distribusi dimiliki secara pribadi”, harus mempunyai hak individual dan terutama hak properti, Milton Friedman cenderung untuk mengfektifkan pasar bebas (free market), dimana mereka mengklaim promosi kebebasan individu dan demokrasi. Sedangkan menurut Marx,Kapitalisme adalah hasil karya dari pasar pekerja (labor-market).
Perkembangan ekonomi yang pesat di eropa akibat Liberalisme menimbulakan suatu ideologi yang baru, yang bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasar bebas. Ideologi ini disebut Kapitalisme.  Sebenarnya bentuk awal dari Kapitalisme adalah  Merkantilisme yang berkembang di eropa dan Timur Tengah pada Abad pertengahan. Pada dasarnya inti  Merkantilismedan Kapitalisme sama, yaitu untuk mencapai keuntungan. Namun seiring berjalannya waktu merkantilisme di eropa berpadu dengan praktek ekonomi yang kemudian disebut Kapitalisme.
Kapitalisme yang berkembang menyebabkan munculnya negara-negara yang kuat dan kaya, sehingga berambisi untuk memperluas wilayahnya. Kemudian timbullah suatu ideologi baru yaitu Kolonialisme. Upaya untuk memperluas wilayah tersebut berupa klaim atas yang dikuasai dan disusul dengan pemindahan penduduk.
3. Kolonialisme
Kolonialisme adalah paham tentang penguasa oleh suatu negara atas daerah / bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu. Faktor penyebab timbulnya kolonialisme : keinginan untuk menjadi bangsa yang terkuat, menyebarkan agama dan ideologi, kebanggan atas bangsa yang istimewa, keinginan untuk mencari sumber kekayaan alam dan tempat pemasaran hasil industrinya.
Tipe-tipe Kolonialisme adalah :
1.    Koloni Penduduk : jika terjadi migrasi besar-besaran ke negara asing dan kemudian menjadi tanah air baru. Misalnya Amerika Utara dan Kanada.
2.    Koloni kelebihan penduduk : seperti koloni-koloni bangsa italia dan jepang.
3.    Koloni deportasi : tanah koloni yang dikerjakan oleh orang-orang buangan. Misalnya Australia.
4.    Koloni eksploitasi : daerah jajahan yang dikerjakan hanya untuk mencari keuntukngan. Misalnya Hindia Belanda.
5.    Koloni sekunder : tanah-tanah koloni yang tidak menguntungkan ibu-negeri, tapi perlu dipertahankan karena kepentingan strategi.
                3.C. Pancasila Sebagai Ideologo terbuka
Pancasila memiliki dua hal yang harus dimiliki oleh ideologi yang terbuka yaitu cita – cita yang ( nilai ) bersumber dari kehidupan budaya masyarakat itu sendiri. Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri bukan bangsa lain. Pancasila merupakan wadah / sarana yang dapat mempersatukan bangsa itu sendiri karena memiliki falsafah dan kepribadian yang mengandung nilai – nilai luhur dan hukum. Pancasila juga memiliki cita – cita moral dan merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila juga memiliki fleksibel dan kelenturan kepekaan kepada perkembangan jaman. Sehingga nilai – nilai Pancasila tidak akan berubah dari zaman ke zaman. Dan Pancasila harus memiliki kesinambungan atau saling interaksi dengan masyarakat nya. Maka, apa yang menjadi tujuan negara dapat tercapai tanpa ada nya pertentangan. Semua orang tanpa terkecuali harus mengerti dan paham betul tentang tujuan yang ada dalam Pancasila tersebut. Dengan demikian secara ideal konseptual, Pancasila adalah ideologi, kuat, tangguh, bermutu tinggi dan tentunya menjadi acuan untuk semangat bangsa Indonesia.
2. Bukti Pancasila adalah ideologi terbuka :
-Pancasila memiliki pandangan hidup dan tujuan serta cita – cita masyarakat Indonesia
-Tekad untuk mengembangkan kekreatifitasan dan dinamis untuk mencapai tujuan nasional
-Pengalaman sejarah bangsa Indonesia
-Terjadi atas dasar keinginan bangsa ( masyarakat ) Indonesia sendiri tanpa campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang
- Isinya tidak operasional
- Menginspirasikan kepada masyarakat agar bertanggung jawab sesuai dengan nilai – nilai Pancasila
- Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat yang memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda.
FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :
a.Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.
b.Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c.Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
d.Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma – norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan ideologi yang memiliki tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme dan Dimensi Fleksibilitas.

2 opmerkings:

  1. ini cukup menarik,dan kembangkan bakat yang kamu punya,artikel adalah bakat yang hebat.

    AntwoordVee uit
  2. sangat tertarik, tapi kekurangan idiologi pancasila ada di paham bangsa lebih ke tujuan suatu bangsa atau nasional tapi bukan kebebasan personal atau individu jadi hal yang kecil sering di abaikan, jadi karakter yang belum terbentuk,contohnya jadi susah dalam pergaulan bebas dengan Birokrasi yang ruet dan korupsi yang merajalela,kurang menonjolkan kemAmpuan personal. bukannya bangsa yang kuat berasal dari rakyat, bukannya hal yang besar berawal dari yang kecil. 2 the poin( kebebasan yang utama, dengan hukum yang tegas.)

    AntwoordVee uit